Latest News

Minggu, 03 Desember 2017

Teori Adam Smith Tentang Pertumbuhan Ekonomi

Teori Adam Smith Tentang Pertumbuhan Ekonomi - Teori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu pada adanya pertambahan penduduk.

Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat pertambahan output atau hasil. Teori Klasik Adam Smith ini tertuang dalam bukunya yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.

Pemikiran-pemkiran tentang ekonomi sudah sangat berkembang pada abad ke 15, saat terjadi revolusi pertanian di Eropa. Akan tetapi pengakuan terhadap ilmu ekonomi sebagai cabang ilmu tersendiri baru diberikan pada abad ke 18.

Teori Adam Smith Tentang Pertumbuhan Ekonomi
Aliran klasik muncul pada akhir abad ke 18 dan permukaan abad ke 19 yaitu di masa revolusi industri. Pada waktu itu sistem liberal sedang merajalela dan menurut aliran klasik, ekonomi liberal itu disebabkan oleh adanya pacuan antara kemajuan teknologi dan perkembangan jumlah penduduk.

Mula - mula kemajuan teknologi lebih cepat dari pertambahan jumlah penduduk, tetapi akhirnya terjadi sebaliknya, sehingga perekonomian mengalami kemacetan.

Menurut Adam Smith, ada empat fackor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu:
a) jumlah penduduk,
b) jumlah stok barang-barang modal,
c) luas tanah dan kekayaan alam, dan
d) tingkat teknologi yang digunakan.

Terdapat dua aspek utama dalam pertumbuhan ekonomi:

A. Pertumbuhan Output Total

Pertumbuhan output yang akan dicapai dipengaruhi oleh 3 komponen berikut ini :

Sumber-sumber alam
sumber daya alam yang tersedia merupakan wadah yang mendasar dari kegiatan produksi suatu masyarakat. Jumlah sumber daya yang tersedia merupakan “batas maksimum” bagi pertumbuhan suatu perekonomian, Maksudnya jika sumber daya ini belum digunakan sepenuhnya, maka jumlah penduduk dan stok modal yang ada memegang penranan penting dalam pertumbuhan output.Tetapi pertmbuhan output tersebut akan berhenti jika semua sumber daya alam tersebut telah digunakan secara penuh.

Tenaga kerja (pertumbuhan penduduk)
Sumber daya insani (jumlah penduduk) mempunyai peranan yang pasif dalam proses pertumbuhan output. Maksudnya, jumlah penduduk akan menyeuaikan diri dengan kebutuhan akan tenaga kerja dari suatu masyarakat.

Jumlah persediaan (stok barang modal yang ada)
Pengaruh stok modal terhadap tingkar output total bias secara langsung dan tidak lansung. Pengaruh langsung ini maksudnya adalah karena pertambahan modal (sebagai input) akan langsng meningkatkan output. Sedangkan pengaruh tidak langsung maksudnya adalah peningkatan produktifitas perkapita yang dimungkinkan oleh karena adanya spesialisasi dan pembagian kerja yang lebih tinggi.

B. Pertumbuhan Penduduk.
Menurut Adam Smith, jumlah penduduk akan meningkat jika tingkat upah yang berlaku lebih tinggi dari tingkat upah sub sisten yaitu tngkat upah yang pas-pasan untuk hidup.

Jika tingkat upah diatas tingkat sub system, maka orang-orang akan menikah pada umur muda, tingkat kematian menurun, dan jumlah kelahiran akan terus mengalami peningkatan.

Namun sebaliknya jika tingkat upah yang berlaku lebih rendah dari tingkat upah sub sisten, maka jumlah penduduk akan menurun. Tingkat upah yang belaku, menurut Adam Smith, ditentukan oleh tarik menarik antara kekuatan permintaan dan penawaran tenaga kerja.

Tingkat upah yang tinggi dan meningkat jika permintaan akan tenaga kerja tumbuh lebih cepat dari pada penawaran tenaga kerja.

Sementara itu permintaan akan tenaga kerja ditentukan oleh stok modal dan tingkat output masyarakat.

Oleh karena itu, laju pertumbuhan permintaan akan tenaga kerja ditentukan oleh laju pertumbuhan stok modal (akumulasi modal) dan laju pertumbuhan output

Adam Smith juga memandang produksi dan perdagangan sebagai kunci untuk membuka kemakmuran.

Agar produksi dan perdagangan maksimal dan menghasilkan kekayaan universal, smith menganjurkan pemerintah memberikan kebebasan ekonomi kepada rakyat dalam bingkai perdagangan bebas baik dalam lingkup domestik maupun internasional.

Dengan menjalankan sistem ekonomi liberal (bebas), maka pertumbuhan ekonomi dapat dicapai dengan maksimum.

Pertumbuhan ekonomi dapat dicapai dengan memperhatikan pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan output total. Pertumbuhan output (tingkat produksi) berupa barang dan jasa yang dipengaruhi oleh sumber alam, tenaga kerja, dan jumlah persediaan barang.

Agar pertumbuhan output dapat meningkat, maka sumber –sumber alam harus dikelola oleh tenaga kerja dengan menggunakan barang modal.

Sumber-sumber alam menjadi sangat vital dalam menentukan pertumbuhan ekonomi. Karena sumber-sumber alam akan menjadi batas maksimum output jika dimanfaatkan secara maksimum.

Sumber-sumber alam mencapai batas maksimum ketika dikerjakan oleh tenaga yang memiliki kehandalan dengan mengunakan barang modal yang cukup.